Minggu, 12 Februari 2012

Awas! Bahaya Makanan GMO

Apakah anda sering berbelanja sayuran di supermarket, atau anda tertarik dengan sayur-sayuran import yang lebih segar. Mungkin mulai sekarang anda harus berhati-hati karena di Amerika Serikat sebuah perusahaan biotech GMO telah melakukan penggabungan genetik antara bibit sayuran dengan pestisida beracun dan herbisida sehingga tanaman tersebut dapat terhindar dari serangga dan cacing yang merusak tanaman.

GMO (Genetically Modified Organism) yaitu  mengubah suatu organisma materi genetik dengan  mempergunakan ilmu pengetahuan tentang teknik teknis perubahan genetik. Ilmu pengetahuan tentang teknik ini, umumnya dikenal sebagai teknologi recombinant DNA, menggunakan molekul DNA dari sumber berbeda, yaitu mengkombinasikan ke dalam satu molekul untuk menciptakan satu perangkat gen baru.


Sekarang, banyak masyarakat Amerika mengkonsumsi makanan yang mengandung beberapa bentuk dari GMO seperti kedelai, jagung, minyak canola dan minyak kapas. Penelitian telah menunjukkan bahwa mengkonsumsi herbisida atau pestisida bisa menjadi pemicu mutasi sel pada tubuh manusia yang pada akhirnya akan menyebarkan penyakit tumor dan berbagai jenis kanker.

Beberapa negara telah mewaspai dan mulai memboikot eksport utama Amerika yang meliputi GMO seperti sayur-sayuran, olahan susu,  dan produk daging untuk alasan spesifik. karena tidak ada pembahasan yang cukup pada akibat jangka panjang dari teknik bio-rekayasa ini.

Lantas apa yang akan terjadi kalau semua makanan GMO yang dijual telah mengandung pestisida sedangkan kita tidak bisa merasakan atau mencium baunya, bahkan tidak adanya peringatan pada labelnya, dan tiba-tiba setelah sepuluh tahun kita mengidap penyakit kanker? Atau apa yang akan terjadi kalau seorang ibu hamil memberi makan pada calon bayinya dengan obat pembasmi serangga?


Lebih dari 85% semua jagung, kedelai dan minyak canola adalah GMO

Kabar buruknya, semua ini tidak bisa di ubah dalam waktu yang singkat, Sayuran GMO dan semua produk sampingnya telah terdaftar di Amerika Serikat yang mencakup 93% kedelai, canolo dan minyak kapas, 86% jagung, 95% bit gula, 13% squash dan beras. Saat ini 77% kedelai dunia adalah  GMO bahkan kentang dan tomat GMO pun telah mulai bermunculan di pasaran.

Untuk mengantisipasi kesehatan dan bencana lingkungan ini, para ahli telah membuat kombinasi persamaan genetik antara tikus, kera dan manusia. Sebelumnya ahli sains telah mengadakah hipotesa yang tingkat akuratnya hanya 35%. Penelitian yang berhubungan dengan makanan yang dapat menyebabkan kanker, zat tambahan dan bahan pemanis tiruan ini tes hanya di operasikan pada tikus kecil bukan pada manusia.

Mungkin mengkonsumsi makanan organik akan lebih baik, meskipun harganya menjadi lebih mahal dari pada kita harus melakukan kemoterapi pada lambung yang harganya jauh lebih mahan dari pada memakan makanan GMO.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar