Selasa, 14 Februari 2012

Lobi Rokok Meresahkan Belanda

Pemerintah Belanda dan politisi di negara tersebut sedang memperdebatkan tentang aturan kebijakan merokok. Hukum di Belanda yang mengijinkan orang-orang untuk merokok di bar dan memotong biayanya untuk organisasi anti rokok, dianggap sudah terbalik.

Tiga tahun lalu, seperti negara eropa lainnya Belanda menyatakan rokok tidak akan hilang di bar. Tetapi selang enam bulan setelah itu karena desakan pemilik lisensi rokok,  Belanda mulai mengendurkan batasan merokok. Sehingga bar kecil setingkat cafe pun telah mengijikan pelanggannya merokok dan minum bir di bar mereka.


Seorang manejer bar yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan perubahan kebijakan pemerintah ini mungkin dengan maksud bisnis. Pada saat dilarang, orang-orang tidak mau datang kesini, tapi sekarang lihatlah orang-orang disini merokok dan mereka bebas melakukan apa yang mereka mau.

Anne Mulder salah satu anggota dewan Belanda yang mengatur kebijakan ini mengatakan, “Saya mengetahui banyak orang anti rokok telah melobi saya, tapi saya satu liberal, saya yakin orang-orang bebas memilih apa yang mereka mau, merokok atau tidak”.

Meskipun Organisasi kesehatan dunia yang mengontrol tembakau internasional melarang beberapa komunikasi yang memungkinkan pengusaha tembakau mempengaruhi kebijakan pemerintah. Tapi Mr Mulder mengakui departemen kesehatan telah mengadakan pertemuan dengan para pelobi tembakau.

Saat ini Tembakau merupakan sumber usaha besar di Belanda. Setiap tahun industri ini menyediakan sekitar 2,4 milyar euro untuk ekonomi Belanda dan separuh dari itu berasal dari Philip Morris perusahaan rokok terbesar di Belanda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar