Mengkudu (Morinda citrifolia) adalah tanaman tropis khas Asia Tenggara dengan sifat-sifat penyembuhan yang luar biasa. Pohon mengkudu tidak begitu besar, tingginya antara 4-6 m dengan batang bengkok-bengkok, berdahan kaku, cabang kasar, daun mengkilap dan memiliki akar tunggang yang tertancap dalam. Mengkudu dikenal karena toleransi lingkungannya yang ekstrem, bisa tumbuh di tanah yang gersang, bersifat asam dan basa, di tanah yang sangat kering bahkan di daerah sangat basah.
Menjelang masak buah mengkudu berubah dari hijau menjadi putih kekuningan, dan setelah matang warnanya putih transparan dan lunak. Daging buah tersusun dari buah-buah batu berbentuk piramida berwarna cokelat merah. Buah mengkudu memiliki rasa dan bau sangat tajam karena pencampuran antara asam kaprik dan asam kaproat (senyawa lipid atau lemak yang gugusan molekulnya mudah menguap). Diduga kedua senyawa ini bersifat aktif sebagai antibiotik.
Mengkudu mengandung suatu campuran anthraquinones, asam organik, xeronine dan beberapa vitamin seperti, Vitamin C, Beta Carotene, Niacin, Riboflavin, Thiamine dan beberapa mineral.
Dr. Ralph Heinicke seorang peneliti yang bekerja untuk Dole Fruit Company menemukan adanya kandungan proxeronine dalam mengkudu. Proxeronine yaitu senyawa yang sangat dibutuhkan tubuh, berfungsi membantu sel-sel membuat energi dan mengirimkan pesan bolak-balik antara sel-sel.
Mengkudu bermanfaat untuk mencegah Arthritis, sebagai bahan anti radang dan diabetes, selain itu juga bermanfaat menurunkan tekanan darah, penyakit otot, penghilang rasa sakit, depresi dan flu. Buah mengkudu ternyata juga mengandung sifat-sifat anti penuaan yang dapat memperlambat proses penuaan. Selain itu mengkudu juga diklaim untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan energi serta dapat mengurangi rasa sakit.
Akar Mengkudu dipergunakan sebagai pencuci perut dan bahan pereduksi demam, juga sebagai obat luar untuk meringankan rasa sakit dan encok. Bahkan pengobatan Cina telah menggunakan akar-akar Mengkudu sebagai obat kuat. Daun-daunnya digunakan sebagai penyembuhan untuk luka-luka dan pelindung kulit.
Menjelang masak buah mengkudu berubah dari hijau menjadi putih kekuningan, dan setelah matang warnanya putih transparan dan lunak. Daging buah tersusun dari buah-buah batu berbentuk piramida berwarna cokelat merah. Buah mengkudu memiliki rasa dan bau sangat tajam karena pencampuran antara asam kaprik dan asam kaproat (senyawa lipid atau lemak yang gugusan molekulnya mudah menguap). Diduga kedua senyawa ini bersifat aktif sebagai antibiotik.
Mengkudu mengandung suatu campuran anthraquinones, asam organik, xeronine dan beberapa vitamin seperti, Vitamin C, Beta Carotene, Niacin, Riboflavin, Thiamine dan beberapa mineral.
Dr. Ralph Heinicke seorang peneliti yang bekerja untuk Dole Fruit Company menemukan adanya kandungan proxeronine dalam mengkudu. Proxeronine yaitu senyawa yang sangat dibutuhkan tubuh, berfungsi membantu sel-sel membuat energi dan mengirimkan pesan bolak-balik antara sel-sel.
Mengkudu bermanfaat untuk mencegah Arthritis, sebagai bahan anti radang dan diabetes, selain itu juga bermanfaat menurunkan tekanan darah, penyakit otot, penghilang rasa sakit, depresi dan flu. Buah mengkudu ternyata juga mengandung sifat-sifat anti penuaan yang dapat memperlambat proses penuaan. Selain itu mengkudu juga diklaim untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan energi serta dapat mengurangi rasa sakit.
Akar Mengkudu dipergunakan sebagai pencuci perut dan bahan pereduksi demam, juga sebagai obat luar untuk meringankan rasa sakit dan encok. Bahkan pengobatan Cina telah menggunakan akar-akar Mengkudu sebagai obat kuat. Daun-daunnya digunakan sebagai penyembuhan untuk luka-luka dan pelindung kulit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar