Kamis, 16 Februari 2012

Rekayasa Genetik Ganja

Seorang Profesor dari Universitas Science and Technology Norwegia, Atle Bones mengatakan bahwa sekarang 25 negara telah menggunakan rekayasa genetik tumbuhan secara besar-besaran. Lebih dari 50% populasi dunia tinggal dalam negara ini. Bahkan 75% kacang kedelai yang di produksi saat ini telah mengalami rekayasa genetik. Dan tanaman rekayasa genetik telah ditanam di daerah Denmark, sebagian besar AS, Argentina, Brazil dan Cina.

Dengan rekayasa genetik makanan yang telah di tanam di tujuh negara Eropa, telah berhasil memproduksi brokoli super yang mengandung unsur sehat lebih tinggi dari brokoli normal. Pada tahun berikutnya produsen akan memperkenalkan kacang kedelai yang kaya akan asam lemak yang mengandung omega-3.

Di antara tumbuhan yang di rekayasa secara genetik dengan menyingkirkan kandungan zat kimia yang tidak di ingini adalah ganja. Ganja adalah sejenis ilalang yang banyak terdapat pada daerah beriklim kering dan subtropis dan sangat terkenal sebagai bahan baku untuk marijuana.

Serat ganja dapat digunakan untuk anyaman dan tekstil atau sebagai pengganti pohon yang digunakan pada industri kertas, karena serat ganja lebih kuat jika dibandingkan dengan serat kayu. Sedangkan bijinya dapat dibuat minyak.

Ini tentu sangat menarik untuk di tanam jika ganja tersebut tidak mengandung unsur psichoactive THC kata Profesor Bones mengakhiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar