Rabu, 18 April 2012

Risiko Kesehatan Pekerja Shift


Bekerja shift terutama yang bekerja pada malam hari secara khas mengarahkan kepada kekurangan eksposur cahaya yang dapat mengakibatkan kekurangan vitamin D, Vitamin D dihasilkan oleh kolesterol dalam kulit melalui radiasi UVB dari matahari. Vitamin D berperan dalam membangun tulang-tulang yang kuat, jika kekurangan vitamin ini dapat berkaitan dengan 19 jenis kanker, tekanan darah tinggi dan diabetes. 

Manusia perlu tidur pada malam hari untuk mempertahankan neraca normal dalam produksi hormon. Kebiasaan tidur yang tidak normal tidak hanya dapat mendorong kearah kekurangan vitamin D, tetapi juga dapat mengganggu produksi hormon. Melatonin, merupakan salah satu hormon yang dihasilkan dalam jumlah lebih besar selama tidur pada malam hari, Hormon ini merupakan antioksidan serta dapat melawan efek-efek kanker. Tidur yang tidak cukup juga mempengaruhi produksi hormon kortisol. Kortisol dapat membantu untuk mengatur level-level energi, penurunan berat badan, dan pengendalian peradangan dan penyembuhan dalam tubuh.

Menurut Raffaello Furlan, MD, seorang profesor di University of Milan, Proses-proses tertentu seperti perbaikan pembagian sel dan DNA terjadi pada saat tidur reguler, Siklus tidur bagi pekerja shift juga mengendalikan jumlah dan waktu ketika bermacam-macam hormon-hormon dikeluarkan dalam tubuh. "Karena saat pelepasan substansi-substansi ini mungkin tidak cukup pada saat para shifter tidur, sehingga dapat mendorong kearah permasalahan-permasalahan kesehatan", kata Furlan dan para peneliti Italia lainnya. 

Secara umum orang membutuhkan tidur antara 6 sampai 10 jam perhari, dengan cukup tidur tubuh dapat perbaikan dan menyembuhkan sendiri beberapa penyakit tertentu. Studi-studi telah banyak menunjukkan bahwa kurang tidur pada malam hari dapat meningkatkan kanker prostat, diabetes, pergeseran-pergeseran berat dan obesitas, keletihan kronis dan pelemahan sistem kekebalan pada umumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar