Bekerja shift terutama yang bekerja pada malam hari
secara khas mengarahkan kepada kekurangan eksposur cahaya yang dapat
mengakibatkan kekurangan vitamin D, Vitamin D dihasilkan oleh kolesterol dalam
kulit melalui radiasi UVB dari matahari. Vitamin D berperan dalam membangun
tulang-tulang yang kuat, jika kekurangan vitamin ini dapat berkaitan dengan 19
jenis kanker, tekanan darah tinggi dan diabetes.
Manusia perlu tidur pada malam hari untuk mempertahankan
neraca normal dalam produksi hormon. Kebiasaan tidur yang tidak normal tidak
hanya dapat mendorong kearah kekurangan vitamin D, tetapi juga dapat mengganggu
produksi hormon. Melatonin, merupakan salah satu hormon yang dihasilkan dalam
jumlah lebih besar selama tidur pada malam hari, Hormon ini merupakan antioksidan
serta dapat melawan efek-efek kanker. Tidur yang tidak cukup juga mempengaruhi
produksi hormon kortisol. Kortisol dapat membantu untuk mengatur level-level
energi, penurunan berat badan, dan pengendalian peradangan dan penyembuhan
dalam tubuh.
Menurut Raffaello Furlan, MD, seorang profesor di
University of Milan, Proses-proses tertentu seperti perbaikan pembagian sel dan
DNA terjadi pada saat tidur reguler, Siklus tidur bagi pekerja shift juga
mengendalikan jumlah dan waktu ketika bermacam-macam hormon-hormon dikeluarkan
dalam tubuh. "Karena saat pelepasan substansi-substansi ini mungkin tidak cukup
pada saat para shifter tidur, sehingga dapat mendorong kearah
permasalahan-permasalahan kesehatan", kata Furlan dan para peneliti Italia
lainnya.
Secara umum orang membutuhkan tidur antara 6 sampai
10 jam perhari, dengan cukup tidur tubuh dapat perbaikan dan menyembuhkan
sendiri beberapa penyakit tertentu. Studi-studi telah banyak menunjukkan bahwa
kurang tidur pada malam hari dapat meningkatkan kanker prostat, diabetes,
pergeseran-pergeseran berat dan obesitas, keletihan kronis dan pelemahan sistem
kekebalan pada umumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar