Rabu, 11 April 2012

Apel Buah Yang Kaya Pektin


Apel (Malus domestica) yang berasal dari Asia Tengah dan kini telah berkembang di banyak daerah didunia yang suhu udaranya lebih dingin,  biasanya berwarna merah, hijau atau kuning. Kulit buahnya agak lembek, daging buahnya keras dan terdapat beberapa biji di dalamnya. Kebanyakan apel bagus untuk dimakan mentah-mentah, dapat juga dimasak sampai lembek untuk dibuat saus apel atau minuman buah sari apel. 

Buah apel banyak mengandung pektin yaitu sebangsa serat larut yang ditemukan di dinding-dinding sel dan jaringan-jaringan tanaman. Hampir semua buah dan sayur-sayuran mengandung pektin, tetapi jumlah dan konsentrasi yang sangat tinggi dapat ditemukan dalam apel. Studi-studi telah menunjukkan bahwa mengkonsumsi reguler pektin apel dapat bermanfaat untuk kesehatan kita, karena pektin memiliki banyak pengaruh-pengaruh terhadap sistem pencernaan dan kardiovaskular.

Pektin dalam bentuk gel membantu menyapu toksin-toksin dari saluran cerna dan menghapuskan ia melalui gerakan-gerakan perut. Pektin dapat juga membantu menghanyutkan lemak yang tidak dikehendaki dan membantu meningkatkan gerakan-gerakan perut yang merupakan faktor penting dalam menurunkan berat badan. Pektin apel juga diyakini memiliki pengaruh-pengaruh yang bermanfaat di saluran cerna dengan menyeimbangkan tingkat asam dalam usus besar dan dapat meringankan gejala-gejala borok, refluks asam, hyperacidity dan kondisi-kondisi terkait asam lain.

Pektin apel juga dapat mengurangi risiko sindrom metabolik, yaitu sebuah grup dari faktor-faktor resiko untuk penyakit jantung yang dapat mengurangi kolesterol dan kadar gula darah dalam tubuh. Pektin apel juga membantu penderita diare dengan meningkatkan volume dan kekentalan tinja. Selain itu pektin apel juga dianggap sebagai satu antioksidan kuat yang dapat mengurangi resiko kanker-kanker seperti kanker usus besar dan kanker-kanker terkait saluran cerna lainnya.

Dibandingkan dengan buah dan sayuran lainnya, apel mengandung vitamin C yang tidak seberapa tetapi kaya dengan senyawa antioksidan. Kandungan serabut dalam apel dapat membantu mengontrol pergerakan usus. Serat apel juga dapat membendung penyakit jantung dan mengontrol tingkat kolesterol dengan mencegah reabsorpsi. Buah apel yang dibiakkan secara in vitro juga mengandung senyawa fenol yang dapat mencegah kanker dan menunjukkan aktivitas antioksidan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar