Jumat, 02 Maret 2012

Kontrofersi Rekayasa Genetik


Menurut Alte Bones, Seorang Profesor dari Universitas Science and Technology Norwegia ada beberapa keuntungan makanan yang di rekayasa secara genetik. Tumbuhan yang di rekayasa secara genetik bisa menyesuaikan pada kondisi iklim yang berbeda seperti kemarau atau musim dingin, dan mempunyai daya tahan yang sangat tinggi terhadap serangga dan jamur, sehingga dapat menghemat pemakaian pestisida.
Dengan cara ini para petani akan lebih hemat menggunakan pestisida, dengan begitu kandungan pestisida dalam makananpun akan berkurang juga, lanjut Bones.

Norwegia Melarang
Norwegia sendiri telah melarang menanam tumbuhan dengan rekayasa genetik dan negara tersebut juga tidak memberi ijin untuk mengimportnya. Orang Norwegia tidak di ijinkan memperjual belikan barang-barang yang mengandung rekayasa secara genetik, dan juga tidak ada label makanan untuk hal tersebut.
Pemerintah Norwegia telah menyita 0.9% makanan yang diduga telah di rekayasa secara genetik sebelum makanan tersebut di labeli. Otoritas Keselamatan Norwegia telah menemukan canola, jagung dan beras yang di rekayasa secara genetik pada makanan import yang ilegal.
Dari 131 sampel yang di uji tahun lalu hanya 4 makanan yang mengadung rekayasa secara genetik. Menurut Dewan Teknologi Norwegia, sulit untuk mengontrol masyarakat Norwegia agar terbebas dari ramuan yang di rekayasa secara genetik.

Dikonsumsi di Amerika
Berdasarkan penelitian di America Serikat tidak ada perbedaan antara makanan yang di rekayasa secara genetik dengan makanan biasa. Ketakutan akan alergi adalah satu alasan saja, menurut Bones ke khawatiran yang akan berakibat pada kesehatan yang sangat besar terlalu dilebih lebihkan. Ini sungguh tidak mungkin memberikan jaminan, karena tak seorangpun akan alergi pada satu gen baru dari canola dan jagung, seperti halnya tidak seorangpun memberikan jaminan pada rekayasa tumbuhan secara tradisional.
Bones menambahkan lagi, rekayasa makanan secara genetik harus dikaji lagi pada masing-masing keadaan, karena rekayasa tanaman secara konfensional masih disukai. Jadi harus teruji secara menyeluruh sebelum ini disetujui untuk memproduksinya.
Dengan teknologi baru ini mungkin kita bisa menargetkan perubahan spesifik dari tanaman.  Kita bisa mengubah tumbuhan stroberi tanpa mengalami perubahan apapun pada buahnya yang kita makan. Dan ini adalah satu terobosan ilmiah kata Atle Bones menyimpulkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar